Kamis, 20 April 2017

Transmisi Otomatis


TRANSMISI OTOMATIS

  1. 1.    Pendahuluan
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400
Gir nomor
Rasio gir
RPM pada
poros keluar transmisi
1
3.769
1.167
2
2.049
2.147
3
1.457
3.020
4
1.000
4.400
5
0.838
5.251
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.
  1. 2.    Komponen Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis secara garis besar di bagi menjadi 3 bagian yaitu:


  1. 3.    Cara Kerja Transmisi Otomatis
Pastikan, Anda mengetahui cara kerja pada bagian kendaraan yang akan Anda service, sehingga Anda dapat menyampaikan keluhan kepada Service Advisor / petugas bengkel dan memahami penjelasannya dengan lebih baik.
v Pada bagian ini, Anda akan mengetahui jenis-jenis penggerak termasuk penggerak pada kendaraan Anda, seperti : FR & FF.
w Jenis Transmisi pada masing-masing kendaraan berbeda, ada yang automatic dan ada yang manual.
Ingin tahu cara kerja sistem transmisi yang manual? Simak artikel berikut …
? Jenis Transmisi pada masing-masing kendaraan berbeda, ada yang automatic dan ada yang manual.
Kalau di bagian awal kita bahas sistem transmisi yang manual … sekarang mari kita simak untuk yang automatic…
Begini blok diagramnya:

Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential >> Drive Shaft >> Roda]
pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As Kopel>> Gardan/Differential>>Roda]

1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat torque converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan mesin. Yang kedua “turbin” dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah stator. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya air bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya anda letakkan kipas angin yang lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun alat ini jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat. Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di aplikasikan perangkat “lock up” yang akan mengunci pompa dan turbin secara mekanis untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi stator? Nah stator adalah pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana baling diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya adalah mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.
2. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang berbeda cukup jauh. Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling berhubungan dengan rasio berbeda-beda. Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja. Valve body mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.
Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil2 yang bersliweran saat ini. Torque converter menyebabkan mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary gear menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara otomatis.
Untuk transmisi CVT

kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.
Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik untuk setiap posisi tuasnya.
P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban yang cukup berat. ex: tanjakan.
R: saya rasa semua sudah tau posisi ini. Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.
D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. Untuk merk toyota biasanya terdapat D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin
  1. 4.    Pemeliharaan Transmisi Otomatis
Periksalah selalu oli transmisi mobil Anda pada tongkat ukur oli transmisi:
1.      a.Apabila kurang, segera ditambahkan, agar kinerja transmisi berjalan dengan baik dan terhindar dari bunyi-bunyi kasar pada perpindahan giginya
b. Apabila berbau gosong atau berwarna hitam,segeralah ganti
2.       Gantilah oli transmisi secara berkala setiap 10.000 km
3.      Gunakan oli yang berkualitas baik dan dibuat pabrikan besar/internasional seperti Mobil Oil, Castrol, Esso, Total, Motul, Shell, dll dan sebisa mungkin gunakan yang memiliki grade terbaik (Dexron III)
4.    Kuras/ganti  seluruh  oli  dalam sistem  transmisi (termasuk  oli  didalam  torque converter) setiap  40.000 atau 50.000km.Penggantian oli berkala dengan cara membuka baut pembunangan oli di karter gearbox(nomer 2 diatas) hanya mampu mengeluarkan sekitar 35% dari total kapasitas oli dalam sistem gearbox otomatis
5.       Janganlah mengganti  posisi  gigi dari D ke R atau ke P maupun dari  R ke D sebelum mobil berhenti total
6.   Untuk menjaga keawetan transmisi otomatis,ketika mengendarai dengan cara manual yaitu memindahkan gigi secara manual dari 1-2-3-D atau sebaliknya, jangan paksakan mesin berputar pada RPM maksimum atau redline apabila tidak sangat terpaksa.Putaran mesin yang  relatif  aman bagi  transmisi otomatis adalah sekitar 1.000 RPM dibawah putaran maksimum/redline
7.    Jangan menahan posisi mobil di tanjakan dengan menggunakan daya mesin karena kopling otomatis akan cepat aus/ selip.Gunakan rem tangan atau rem kaki untuk menahan posisi mobil
8.      Ketika berada di tengah kemacetan lalu lintas atau sedang menanti di traffic light, sebisa mungkin letakkan posisi tuas transmisi pada N

9.    Jangan menetralkan posisi tuas transmisi ketika mobil sedang bergerak/meluncur karena supply oli pada sistem transmisi akan berkurang(tekanannya menurun)dan berakibat pada berkurangnya keawetan usia transmisi

10.   Jika mobil bertransmisi otomatis perlu ditarik,sebisa mungkin angkat roda penggerak dengan  trolley.  Jika hal ini tidak dimungkinkan,yakinkan bahwa tuas berada pada posisi N dan tambahkan oli kedalam gearbox sekitar 2 liter extra.
Pakai Bensin Apa ?
Pemilik kendaraan Peugeot dan juga kendaraan bermerek lain sering bertanya-tanya soal satu ini.Di Indonesia,saat ini tersedia 4 jenis bensin,  yaitu Premium,Premix, BB2L dan Super TT, Premium  dan premix  masih  mengandung  timbal (leaded fuel) sedangkan BB2L dan Super TT bebas timbal (unleaded fuel).
Persepsi yang salah masih dianut oleh kebanyakan masyarakat  kita bahkan juga para mekanik bengkel resmi sekalipun:
1.        Bensin  tanpa  timbal   itu  tidak boleh digunakan oleh mobil lawas karena mesin mobil lawas butuh timbal sebagai pelumas katup
2.        Bensin  tanpa  timbal  hanya boleh digunakan oleh  kendaraan  yang dilengkapi dengan perangkat catalytic converter.
Mari kita ulas satu persatu untuk mendapatkan pengertian yang benar.Timbal dalam bahan bakar TIDAK melumasi katup, namun residu timbalmelapisi katup. Karena ada lapisan ini,maka ketika katup menutup ada semacambantalan/ cushion antara bahan metal katup dengan dudukan katup (valve seat) dicylinder head. Jika katup beradu langsung dengan valve seat akan berakibat pada kalahnya valve seat  karena bahan metal  yang digunakan katup pada umumnya lebih keras dari bahan cylinder head. Sekarang  pertanyaannya adalah, apakah teori ini berlaku bagi mobil Peugeot saya? Jawabnya mudah saja, yaitu jika cylinder head mesin Peugeot (dan merek lainnya) Anda terbuat dari bahan aluminium alloy,maka teori ini TIDAK BERLAKU lagi alias Anda boleh menggunakan bensin tanpa timbal.Kenapa begitu?Karena bahan alloy relatif lunak dibandingkan metal katup, pabrikansudah memasangkan insert (lapisan) pada valve seat yang terbuat dari bahan baja.Jadi  dalam hal ini cylinder head  tidak akan rusak, dan tidak butuh bahan bakar bertimbal sebagai pelindung.Kesimpulannya, bahkan 505 GR Anda sekalipun  laik mengkonsumsi BBM Tanpa Timbal.Timbal digunakan untuk mendongkrak nilai oktan bensin sejak awal abad ini.Dalam perkembangannya,akhirnya diketahui bahwa timbal sangat berbahaya bagi kesehatan,yaitu bersifat carcinogenic (pemicu kanker) dan juga menghambat perkembangan  intelijensi (IQ) anak-anak.
Maka diciptakanlah bensin tanpa timbal namun beroktan tinggi juga semenjak awal 1970-an.Pertamina sendiri merencanakan untuk menghapus bensin bertimbal (premium  dan premix)pada akhir tahun 2001 ini dari wilayah DKI Jakarta dan akan disusul oleh daerah-daerah lainnya sehingga bumi  pertiwi  diharapkan bebas dari  bensin bertimbal  pada akhir tahun 2003.Bensin tanpa timbal  yang sering disebut-sebut  sebagai bensin ramah lingkungan sebenarnya  tidak seramah  itu.Pada bensin  jenis  ini,terdapat banyak sekali  zat  aromatics yang  juga bersifat  carcinogenic! Zat-zat  aromatics  ini  hanya bisa dinetralisir oleh Catalytic Converter(Cat).Kesimpulannya,jika anda memilikikendaraan yang tidak dilengkapi dengan cat,anda sah-sah saja menggunakan bensin tanpa timbal namun gas buang dari kendaraan  anda masih bersifat berbahaya juga.(Untuk Peugeot versi asembling/ckd hanya tipe 406 yang sejak versi   pertama dirilis tahun 1997 sudah  menggunakan perangkat cat ini).
Jika kendaraan anda belum dilengkapi cat,alangkah baiknya jika anda tetap menggunakan bensin   tanpa timbal demi  masa depan anak-anak anda, supaya perkembangan  IQ-nya  tidak terganggu. Paling   tidak,bensin tanpa timbal tetap sedikit lebih ramah lingkungan walaupun kendaran anda belum menggunakan cat.Menurut rencana Pertamina, pada akhir tahun 2001 ini hanya akan tersedia 2 jenis bensin di Jakarta yaitu Premium TT(oktan 92) dan Super TT (Oktan 95, turun dari yang ada sekarang yaitu Super TT 98).
Kebutuhan Oktan Mesin
Berapakah sebenarnya nilai oktan yang dibutuhkan oleh mesin Peugeot kita?Jika anda mau sedikit meluangkan waktu membaca owner manual book, anda akan menemukan pasal ini disitu.Rata-rata nilai  oktan yang dibutuhkan  tipe 505 GTi, 405, 306, 406 dan 206 adalah sekitar 95.Artinya,bensin premix yang beroktan 94 belum cukup untuk memenuhi  kebutuhan oktan mesin Peugeot  anda.Khusus untuk tipe 505 GR dan tipe yang lebih lawas,kebutuhan oktannya sekitar 90-92 Artinya anda boleh menggunakan premix, atau premium yang dicampur Super TT untuk mendapatkan nilai oktan yang dibutuhkan.Premium yang beroktan 88 jika dicampur dengan Super TT yang saat ini beroktan 98 dalam perbandingan 1:1 akan memberikan nilai oktan sekitar 93.Premium murni sama sekali tidak mampu mencukupi kebutuhan oktan mesin Peugeot anda. Apalagi BB2L dengan nilai oktan 85 jelas tidak mungkin digunakan.
Patut diketahui  juga bahwa ada beberapa cara mengukur nilai oktan,namun yang paling sering digunakan adalah metoda RON (Research Octane Number) dan Nilai Rata-rata RON dengan MON (Motor Octane Number). Nilai-nilai oktan yang dibahas diatas semuanya menggunakan metoda RON. Kadang ada yang bersikeras bahwa di USA bensin terbaik (premium unleaded)hanya memiliki nilai oktan 94 sedangkan rata-rata mobil kebanyakan cukup menggunakan oktan 87 saja. Makanya ketika orang ini pulang ke bumi pertiwi, Peugeot-nya diisi dengan premium yang beroktan 88.Nah, disini terjadi kesalahan besar karena USA menganut  metoda Nilai Rata-rata RON-MON.Bensin beroktan 87 di USA memiliki  nilai oktan RON sekitar 92,sedangkan bensin premium unleaded beroktan 94 di USA memiliki nilai oktan RON sekitar 99.Apa yang terjadi jika kita  menggunakan bensin  yang memiliki nilai oktan lebih rendah dari kebutuhan oktan mesin? Mesin akan ngelitik(detonasi).Seringkali kita meremehkan detonasi padahal dampak dari detonasi sangat fatal.Sebagai contoh,diarena balap detonasi mengakibatkan bolongnya piston mesin!Tentunya di jalan raya kejadian ini nyaris tidak pernah terdengar karena kondisi pengendaraan yang jauh berbeda dengan arena balap.Namun yang pasti, usia mesin kendaraan akan menjadi jauh lebih pendek dibandingkan yang seharusnya.Ring piston lebih cepat aus, demikian pula komponen-komponen mesin lainnya.
Selain itu,mesin yang mengalami detonasi  tidak dapat  memberikan unjuk kinerja optimal alias konsumsi BBM lebih boros namun tenaga yang dihasilkan lebih kecil.Penyetelan ulang saat pengapian dengan cara memundurkannya (retard/na)bukanlah solusi yang bijaksana karena kinerja mesin akan semakin menurun.Mesin menjadi tidak efisien lagi.Namun cara ini patut dipertimbangkan ketika kita berada di  daerah dimana hanya tersedia bensin beroktan rendah. Daripada mesin cepat jebol,apa boleh buat kita korbankan efisiensinya.Berusaha menurunkan kompresi mesin juga bukan cara yang bijaksana karena akan mengurangi efisiensi mesin.Namun,jika terpaksa karena di daerah dimana anda tinggal hanya tersedia bensin premium,lakukanlah penurunan kompresi dengan cara yang benar.Jangan pernah berpikir untuk men-double paking/gasket cylinder head!Carilah paking yang lebih tebal atau lakukanlah pembesaran volume ruang bakar dengan cara yang benar.
Jika mesin kita hanya membutuhkan oktan sekitar 92 (seperti pada 505GR),apakah kita perlu menggunakan bensin yang memiliki oktan lebih tinggi seperti Super TT?Jelas tidak perlu,namun disini   timbul dilema karena kita tetap harus peduli pada masa depan anak-anak bangsa ini agar tidak menjadi generasi yang bodoh dengan tingkat IQ rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alat Ukur

Alat - Alat Ukur I.  DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR) Dial gauge digunakan untuk  meng-ukur kebengkokan poros, run out,...